Barong Dance~

Tari Barong adalah pertunjukan seni paling populer dan paling diminati oleh wisatawan baik domestik maupun manca negara. Tari Barong merupakan tari khas Bali yang diambil dari cerita sejarah pra-hindu yaitu dari cerita Mahabharata.
Tari Barong melambangkan pertempuran antara kebaikan dan keburukan. Menurut keyakinan masyarakat Bali khususnya yang beragama Hindu, kebaikan dan keburukan selalu berdampingan yang disebut sebagai Rwa Bhineda. Dalam tarian ini, kebaikan dilambangkan dengan Barong dan keburukan atau kejahatan dilambangkan dengan Rangda. 

More ...

Ada beberapa jenis Tari Barong yang biasa ditampilkan di Pulau Bali, di antaranya Barong Ket, Barong Bangkal (babi), Barong Gajah, Barong Asu (anjing), Barong Brutuk, serta barong-barongan. Namun, di antara jenis-jenis Barong tersebut yang paling sering menjadi suguhan wisata adalah Barong Ket, atau Barong Keket yang memiliki kostum dan tarian cukup lengkap.

Macam-macam Tari Barong

Barong Ket :
Barong Ket atau Barong Keket adalah tari Barong yang paling banyak terdapat di Bali dan paling sering dipentaskan serta memiliki pebendaharaan gerak tari yang lengkap. Dari wujudnya, Barong Ket ini merupakan perpaduan antara singa, macan, sapi atau boma. Badan Barong ini dihiasi dengan ukiran-ukiran dibuat dari kulit, ditempel kaca cermin yang berkilauan dan bulunya dibuat dari perasok (serat dari daun sejenis tanaman mirip pandan), ijuk atau ada pula dari bulu burung gagak.

Barong Bangkal :
Bangkal artinya babi besar yang berumur tua, oleh sebab itu Barong ini menyerupai seekor bangkal atau bangkung, Barong ini biasa juga disebut Barong Celeng atau Barong Bangkung. Umumnya dipentaskan dengan berkeliling desa (ngelelawang) oleh dua orang penari pada hari-hari tertentu yang dianggap keramat atau saat terjadinya wabah penyakit menyerang desa tanpa membawakan sebuah lakon dan diiringi dengan gamelan batel / tetamburan.

Barong Landung
Barong Landung adalah satu wujud susuhunan yg berwujud manusia tinggi mencapai 3 meter. Barong Landung tidak sama dengan barong ket yg sudah dikomersialisasikan. Barong Landung lebih sakral dan diyakini kekuatannya sebagai pelindung dan pemberi kesejahteraan umat. Barong Landung banyak dijumpai disekitar Bali Selatan, spt Badung, Denpasar, Gianyar, Tabanan.

Barong Macan

Sesuai dengan namanya, Barong ini menyerupai seekor macan dan termasuk jenis barong yang terkenal di kalangan masyarakat Bali. Dipentaskannya dengan berkeliling desa dan adakalanya dilengkapi dengan suatu dramatari semacam Arja serta diiringi dengan gamelan batel.

Rangda


Rangda adalah ratu dari para leak dalam mitologi Bali. Makhluk yang menakutkan ini diceritakan sering menculik dan memakan anak kecil serta memimpin pasukan nenek sihir jahat melawan Barong, yang merupakan simbol kekuatan baik.

A long time ago...

Barong dan kera sedang berada di dalam hutan yang lebat. Lalu, datanglah tiga orang bertopeng yang beradegan sedang berbuat keributan dan merusak ketenangan hutan. Tiga orang bertopeng ini bertemu dengan kera yang kemudian terjadilah perkelahian antara tiga orang tersebut dengan kera. Akan tetapi, ternyata si Kera dapat memotong hidung salah seorang dari tiga orang bertopeng itu.

Setelah pembukaan cerita selesai, cerita mulai memasuki babak pertama. Tari Barong dan Keris ini memang disajikan dalam bentuk drama tradisional, tetapi banyak mengandung unsur humor sehingga tari ini sangat menghibur baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Tarian ini disajikan dalam lima babak, sebagai berikut:

Babak Pertama
Dua orang penari muncul, di mana mereka merupakan pengikut dari Rangda. Mereka sedang mencari pengikut-pengikut Dewi Kunti yang sedang dalam perjalanan untuk menemui patihnya. Dua orang pengikut Rangda ini adalah laki-laki, sedangkan pengikut Dewi Kunti adalah perempuan.

Babak Kedua
Pengikut-pengikut Dewi Kunti tiba. Lalu, salah seorang dari pengikut Rangda berubah menjadi setan (semacam Rangda). Orang ini kemudian memasukkan roh jahat kepada pengikut Dewi Kunti. Akibatnya, pengikut Dewi Kunti yang kemasukkan roh jahat ini menjadi marah. Keduanya menemui patih dan bersama-sama mnghadap Dewi Kunti.

Babak Ketiga
Muncullah Dewi Kunti dan anaknya, Sahadewa. Dewi Kunti telah berjanji kepada Rangda untuk menyerahkan Sahadewa sebagai korban. Sebenarnya Dewi Kunti tidak sampai hati mengorbankan anaknya, Sahadewa, kepada Rangda. Akan tetapi, setan (semacam Rangda) memasukkan roh jahat kepadanya, sehingga Dewi Kunti menjadi marah dan berniat mengorbankan anaknya, serta memerintahkan kepada patihnya untuk membuang Sahadewa ke dalam hutan. Sang Patih pun ternyata tak luput kemasukkan roh jahat oleh setan, sehingga ia membuang Sahadewa ke dalam hutan dan mengikatnya di muka istana sang Rangda.

Babak Keempat
Pada babak ini diceritakan bahwa Dewa Siwa turun ke bumi dan memberikan keabadian kepada Sahadewa. Keabadian ini rupanya tidak diketahui oleh Rangda. Ketika Rangda datang untuk mengkoyak-koyak dan Sahadewa, tetapi jangankan mengkoyak, membunuh Sahadewa pun ia tidak bisa. Hal ini karena Sahadewa telah dianugerahi kekebalan oleh Dewa Siwa. Kemudian, Rangda menyerah kepada Sahadewa dan memohon untuk diselamatkan, sehingga Rangda bisa masuk surga. Permintaan ini dipenuhi oleh Sahadewa dan Sang Rangda pun masuk surga.

Babak Kelima
Kalika adalah seorang pengikut Rangda. Ia menghadap Sahadewa. Akan tetapi, rupanya terjadi penolakan. Penolakan ini menimbulkan perkelahian. Dalam perkelahian itu, Kalika berubaha menjadi babi hutan. Walaupun dalam perkelahian itu Kalika berubah menjadi babi hutan, Sahadewa tetap dapat mengalahkan Kalika. Lalu, Kalika berubah menjadi burung dan kembali melawan Sahadewa. Sekali lagi Shadewa dapat mengalahkan Kalika. Setelah berubah menjadi burung dan tetap kalah, akhirnya Kalika berubah menjadi Rangda. Karena Rangda sangat sakti, Sahadewa tidak dapat membunhnya. Lalu, Sahadewa memutuskan untuk berubah menjadi Barong. Kesaktian Barong sama kuatnya dengan Rangda, sehingga tidak ada yang menang dan tidak ada pula yang kalah. Namun, perkelahian antara Barong (kebaikan) dan Rangda (kebatilan) terus berlangsung hingga sekarang. Hanya saja wujudnya tidak lagi seperti Barong dan Rangda. Wujud perkelahian ini adalah “kebaikan” dan “kebatilan/kejahatan”. Kemudian, muncul para pengikut Barong, masing-masing membawa keris. Maksud kedatangan mereka adalah untuk membantu Barong melawan Rangda. Akan tetapi, ternyata pasukan keris ini tidak ada yang berhasil melumpuhkan kesaktian Sang Rangda.

-end-

Nih ada sedikit cuplikannya ;)

Gimana? tertarik nonton tari barong? ^^
Untuk lebih lengkapnya, kunjungi alamat berikut yaaaa :
http://www.youtube.com/watch?v=r7pzwUgPoAo

Indonesia kaya akan suku bangsa, ras, golongan, keyakinan, sumber daya alam, dan juga budaya. Budaya kita adalah warisan yang sangat berharga. Mari kita jaga dan lestarikan budaya bangsa kita. Jangan malu atau gengsi menari tarian tradisional. Kalau bukan kita yang melestarikan, siapa lagi? Buatlah anak cucu kita nanti dapat menikmati betapa indahnya budaya-budaya Indonesia khususnya tarian ini.

Penulis : Erna KD ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel Barong Dance~ ini dipublish oleh Erna KD pada hari Jumat, 23 Mei 2014. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Barong Dance~
 

0 komentar:

Posting Komentar